Pendidikan Memanusiakan Manusia
Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. | My Personal Education Site

Tugas Statistik: Data Penelitian

Tuesday, February 19, 2013


Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

SOAL

Berikut adalah data eksperimen dengan variabel-variabel: PBL = Problem-Based Learning, PS = Problem Solving, KONV = Konvensional, MB = Motivasi Berprestasi, KAR = karakter, dan PRES = Prestasi Belajar. Analisislah data tersebut menggunakan program SPSS sesuai dengan suruhan berikut. Hasil-hasil pra Test adalah KARA = karakter awal dan PRESA = prestasi awal.

TABEL DATA

[Klik di sini untuk melihat tabel]


SURUHAN

  1. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, dan 1 variabel terikat PRES! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik ANOVA 1 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  2. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari tiga dimensi, dan 1 variabel terikat PRES! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik ANOVA 1 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  3. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, 1 variabel kovariat PRESA, dan 1 variabel terikat PRES! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik ANACOVA 1 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  4. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, dan 3 variabel terikat MB, PRES, dan KAR! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik MANOVA 1 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  5. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, 2 variabel kovariat KARA dan PRESA, dan 2 variabel terikat PRES dan KAR! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik MANCOVA 1 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  6. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, 1 variabel muderator MB yang terdiri dari dua dimensi, dan 1 variabel terikat PRES! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik ANOVA 2 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  7. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, 1 variabel muderator MB yang terdiri dari dua dimensi, dan 2 variabel terikat KAR dan PRES! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik MANOVA 2 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
  8. (a) Buatlah rumusan judul, masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian dengan 1 variabel bebas yang terdiri dari dua dimensi, 1 variabel muderator MB yang terdiri dari dua dimensi, 2 variabel kovariat KARA dan PRESA, dan 2 variabel terikat KAR dan PRES! (b) Buatlah desain penelitian dan gambarlah hubungan-hubungan variabel penelitian! (c) Analisislah data tersebut menggunakan statistik MANCOVA 2 jalan, lakukan uji asumsi sebelumnya, dan deskripsikan hasilnya!
SELAMAT MENGERJAKAN.

Read On 0 comments

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINS SMP BERMUATAN PETA KONSEP DAN MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL

Thursday, July 05, 2012
ISSN 1979-7109 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Volume 4, Nomor 1, April 2010

Penulis:
I Wayan Santyasa, AAIN. Marhaeni, & I Wayan Suastra
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan melakukan analisis kebutuhan pengembangan perangkat pembelajaran sains bermuatan peta konsep dan model perubahan konseptual. Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 9 (sembilan) kabupaten/kota di Provinsi Bali. Subjek penelitian adalah 27 kepala sekolah, 54 guru sains, 54 perangkat pembelajaran sains, dan 291 siswa SMP. Objek yang dikaji, adalah tanggapan kepala sekolah dan guru terhadap pengembangan perangkat pembelajaran sains bermuatan peta konsep dan model perubahan konseptual, kecenderungan inovasi yang dimuat oleh perangkat pembelajaran sains yang digunakan oleh guru, dan penalaran sains siswa. Data dikumpulkan dengan wawancara, angket, observasi, dan tes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan, bahwa (1) kepala sekolah belum melakukan pembinaan pengembangan perangkat pembelajaran sains bermuatan peta konsep dan model perubahan konseptual, sehingga mereka mendukung upaya pengembangan, (2) guru-guru belum mengembangkan dan menggunakan perangkat pembelajaran sains bermuatan peta konsep dan model perubahan konseptual, sehingga mereka mendukung dan menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam pengembangan, (3) perangkat pembelajaran sains yang digunakan oleh para guru selama ini belum ada indikasi bermuatan peta konsep dan model perubahan konseptual, dan (4) penalaran sains siswa berkategori rendah. Implikasinya, pengembangan perangkat pembelajaran sains bermuatan peta konsep dan model perubahan konseptual adalah program strategis untuk dilakukan.

Kata-kata kunci: Pengembangan; perangkat pembelajaran sains; peta konsep; model perubahan konseptual


Read On 0 comments

KEUNGGULAN KOMPARATIF MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DAN INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PENCAPAIAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA BAGI SISWA SMA

Wednesday, July 04, 2012
ISSN 1979-7109 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Volume 3, Nomor 1, April 2009

Penulis:
I Wayan Santyasa (Jurusan Pendidikan Fisika)
FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis keunggulan model perubahan konseptual (MPK) dibandingkan dengan model pembelajaran linier (MPL) dalam pencapaian PK dan KPM, (2) menganalisis keunggulan seting group investigation (GI) dibandingkan dengan model student team achievement divisions (STAD) dalam pencapaian PK dan KPM, (3) menganalisis interaksi antara model dan seting pembelajaran dalam pencapaian PK dan KPM. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi versi faktorial 2×2 pretes-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas I SMA Negeri di Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2008/2009. Sampel penelitian adalah empat kelas pada empat SMA yang ditetapkan berdasarkan teknik cluster random sampling. Data PK dikumpulkan dengan 10 butir tes PK dan data KPM dikumpulkan dengan 10 butir tes KPM. Data dianalisis dengan MANCOVA faktorial 2×2 dengan skor-skor prates sebagai kovariat. Teknik analisis menggunakan program SPSS-PC 10.0 for Windows. Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) PK dan KPM siswa pada kelompok MPK lebih tinggi dibandingkan kelompok MPL. (2) Siswa dalam seting GI menunjukkan PK dan KPM lebih tinggi dibandingkan seting STAD. (3) Terdapat pengaruh interaktif model dan seting pembelajaran terhadap PK dan KPM. MPK cenderung lebih berinteraksi dengan seting GI dalam pencapaian PK dan KPM.

Kata-kata kunci: model perubahan konseptual; investigasi kelompok; pemahaman konsep; kemampuan pemecahan masalah

DOWNLOAD PDF

Read On 1 comments

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN UNTUK PEMBINAAN PROFESI GURU

Wednesday, July 04, 2012
ISSN 1979-7109 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Volume 2, Nomor 3, Desember 2008

Penulis:
I Wayan Santyasa, Nyoman Natajaya, &
Gede Anggan Suhandana

Program Pascasarjana Undiksha

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keberadaan dan kepentingan pengembangan model-model pelatihan untuk pembinaan profesi guru, yaitu mdel pelatihan pembelajaran dan asesmen inovatif, model pelatihan lesson study, dan model pelatihan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan desain survey di seluruh kabupaten/kota dengan sampel 18 sekolah dan 54 guru SMP, dan 18 sekolah dan 54 guru SMA di Bali. Data penelitian yang diperlukan adalah keberadaan dan pentingnya model-model pelatihan yang dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Data pengalaman kepala sekolah melakukan pembinaan profesi guru yang dikumpulkan dengan wawancara dan data pengalaman guru mengikuti pelatihan yang dikumpulkan dengan angket. Data pengetahuan konseptual guru tentang pembelajaran dan asesmen inovatif, lesson study, dan penelitian tindakan kelas dikumpulkan dengan tes dan data perolehan belajar siswa dikumpulkan dengan tes. Semua data penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya model-model pelatihan yang standar. Rencana dan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru belum mencerminkan penerapan pembelajaran dan asesmen inovatif, lesson study, dan penelitian tindakan kelas. Pengetahuan konseptual guru tentang pembelajaran dan asesmen inovatif, lesson study, dan penelitian tindakan kelas berkategori kurang. Perolehan belajar siswa berkategori kurang. Kepala sekolah sangat mendukung pengembangan model pelatihan untuk pembinaan profesi guru.

Kata-kata kunci: model pelatihan, pembinaan, profesi guru

DOWNLOAD PDF

Read On 0 comments

Pedoman Penyusunan Artikel Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Friday, September 02, 2011
ISSN 1979-7109 
PEDOMAN PENYUSUNAN ARTIKEL JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia. Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Panjang artikel 14-15 halaman A4 spasi 1,2.

Judul.
Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek, yaitu sekitar 5-15 kata. Judul artikel memuat objek-objek yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Nama Penulis.
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik. Di bawah nama penulis, disajikan nama lembaga peneliti untuk masing-masing penulis. Jika semua peneliti berasal dari lembaga yang sama, penulisan nama lembaga cukup sekali di bawah nama-nama penulis.

Abstrak dan Kata Kunci.
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat tujuan, prosedur, hasil, dan implikasi penelitian. Panjang abstrak sekitar 1/3 halaman A4) dan ditulis dalam satu paragraf rata kiri-kanan. Abstrak diketik dengan spasi tunggal. Margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 kata. Setiak kata kunci harus dibatasi oleh tanda titik koma.


Read On 0 comments

Pedoman Penyusunan Artikel Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora

Friday, September 02, 2011
ISSN 1979-7095 
PEDOMAN PENYUSUNAN ARTIKEL JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia. Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Panjang artikel 14-15 halaman A4 spasi 1,2. 

Judul.
Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek, yaitu sekitar 5-15 kata. Judul artikel memuat objek-objek yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Nama Penulis.
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik. Di bawah nama penulis, disajikan nama lembaga peneliti untuk masing-masing penulis. Jika semua peneliti berasal dari lembaga yang sama, penulisan nama lembaga cukup sekali di bawah nama-nama penulis.

Abstrak dan Kata Kunci.
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat tujuan, prosedur, hasil, dan implikasi penelitian. Panjang abstrak sekitar 1/3 halaman A4) dan ditulis dalam satu paragraf rata kiri-kanan. Abstrak diketik dengan spasi tunggal. Margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 kata. Setiak kata kunci harus dibatasi oleh tanda titik koma.


Read On 0 comments

Brosur Terbaru Program Pascasarjana Program Studi Teknologi Pembelajaran (TP) Tahun Ajaran 2009/2010

Thursday, January 28, 2010
Berdasarkan berita sebelumnya, Program Pascasarjana Prodi Teknologi Pembelajaran membuka kembali peluang bagi anda untuk bergabung bersama Prodi kami. Berikut pembaharuan berita yang dapat kami sampaikan :


Pendaftaran dilaksanakan setiap hari kerja, mulai tanggal 1 s.d 20 Februari 2010, pukul 08.00-16.00 WITA di PPS Undiksha. Ujian seleksi diadakan tanggal 22 Februari 2010 pukul 09.30 di Gedung PPS Kampus Tengah, Jl. Udayana Singaraja. Hasil seleksi akan diumumkan tanggal 27 Februari 2010.


Untuk lebih jelasnya, anda dapat mendownload brosur terbaru kami dibawah.

DOWNLOAD BROSUR

Read On 0 comments

Penerimaan Mahasiswa Baru Thn Ak. 2009/2010 Program Pascasarjana Program Studi Teknologi Pembelajaran (TP)

Saturday, September 12, 2009
Program Pascasarjana (PPS) Universitas Pendidikan Ganesha telah mendirikan dan menyelenggarakan Program Magister (S2) Teknologi Pembelajaran (TP) dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1347/D/T/2009, Tanggal 10 Agustus 2009.

Bagi yang berminat silahkan hubungi sekretariat PPS Undiksha :
Jl. Udayana (Kampus Tengah) Singaraja, 81116
Telp/Faks. (0362)32558
Website: www.undiksha.ac.id
E-mail: pps@undiksha.ac.id
Contact Person: Luh Rini Natarini (HP. 081999081810)

Atau anda dapat langsung mendownload brosurnya dibawah :

DOWNLOAD BROSUR




Read On 0 comments

TEORI PENGEMBANGAN MODUL

Saturday, January 31, 2009
Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran mengandung squencing yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada upaya untuk menunjukkan kepada pebelajar keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran. Untuk merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh pebelajar, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentukan konsep, intepretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebut memegang peranan sangat penting dalam mendesain pembelajaran. Kegunaannya dapat membuat siswa lebih tertarik dalam belajar, siswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites, dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Secara prinsip tujuan pembelajaran adalah agar siswa berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Karena dalam setiap kelas berkumpul siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (kecerdasan, bakat dan kecepatan belajar) maka perlu diadakan pengorganisasian materi, sehingga semua siswa dapat mencapai dan menguasai materi pelajaran sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam waktu yang disediakan, misalnya satu semester. Di samping pengorganisasian materi pembelajaran yang dimaksud di atas, juga perlu memperhatikan cara-cara mengajar yang disesuaikan dengan pribadi individu. Bentuk pelaksanaan cara mengajar seperti itu adalah dengan membagi-bagi bahan pembelajaran menjadi unit-unit pembelajaran yang masing-masing bagian meliputi satu atau beberapa pokok bahasan. Bagian-bagian materi pembelajaran tersebut disebut modul.


DOWNLOAD PDF




Read On 0 comments

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Saturday, January 31, 2009
Belajar merupakan proses perkembangan ke arah yang lebih sempurna. Perkembangan tersebut analog dengan perkembangan tumbuhan. Tumbuhan batang akan tumbuh lurus secara alamiah dalam areal yang tidak ada satu tumbuhanpun yang mengganggunya. Jika ada tumbuhan lain yang lebih besar menghalanginya, maka batang tersebut akan berkembang pula secara alamiah, walaupun harus dengan membelokkan arahnya menuju arah matahari.

Orang bisa membantu tumbuhan tersebut, misalnya dengan menggeser sedikit penghalangnya, atau jika pembelokan tumbuhan itu nabrak tumbuhan yang lain, arah belokannya digeser sedikit. Namun, agak celaka jika ada orang ingin memaksa pertumbuhannya, misalnya karena keinginannya agar bentuknya indah, agar menjadi kerdil, agar batangnya berbelok-belok, dan sebagainya. Andaikan tumbuhan itu bisa ngomong dan membilang tidak mau, maka ketika dipaksa oleh orang untuk tujuan-tujuan itu, dia akan menjerit sekeras-kerasnya. Tumbuhan itu memang mau berubah ketika dipaksa, namun karena kemauan orang. Tumbuhan itu akan berkembang secara efektif hanya karena ada unsur kebebasan baginya untuk berkembang. Untuk memperoleh proses percepatan perkembangannya, orang bisa memberikan bantuan dengan fasilitas unsur hara, air, atau cahaya secukupnya, bahkan mengelompokkannya agar memberikan keindahan tertentu sebagai akibat perpaduan keberagaman warna daun, bunga, dan buah.

Dalam ilustrasi tersebut, secara analog dapat disimak konsepsi tentang belajar, inovasi, dan mengajar. Belajar paling efektif terjadi dalam suasana bebas. Inovasi adalah upaya untuk memperoleh percepatan proses dan keindahan hasil belajar berbasis pada kebebasan dan keragaman. Mengajar adalah melayani agar percepatan dan keindahan itu diperoleh dalam suasana menggembirakan. Learning can be fun, but only learners can make it so.


DOWNLOAD PDF




Read On 1 comments

PENGEMBANGAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA BAGI SISWA SMA

Saturday, January 31, 2009
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pemahaman konsep (PK) dan kemampuan pemecahan masalah (KPM) fisika bagi siswa, (2) menganalisis keunggulan model perubahan konseptual (MPK) dibandingkan dengan model pembelajaran linier (MPL) dalam pencapaian PK dan KPM, (3) menganalisis keunggulan seting group investigation (GI) dibandingkan dengan model student team achievement divisions (STAD) dalam pencapaian PK dan KPM, (4) menganalisis interaksi antara model dan seting pembelajaran dalam pencapaian PK dan KPM, dan (5) memformulasikan bangunan teori pembelajaran yang dapat mengakomodasi pengembangan PK dan KPM bagi siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi versi faktorial 2´2 pretes-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas I SMA Negeri di Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2008/2009. Sampel penelitian adalah empat kelas pada empat SMA yang ditetapkan berdasarkan teknik cluster random sampling. Data PK dikumpulkan dengan 10 butir tes PK dan data KPM dikumpulkan dengan 10 butir tes KPM. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik MANCOVA faktorial 2´2 dengan skor-skor prates sebagai kovariat. Teknik analisis menggunakan program SPSS-PC 10.0 for Windows. Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) Secara deskriptif kelompok MPK-GI paling unggul dalam pencapaian PK dan KPM. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan PK dan KPM antara siswa pada kelompok MPK dibandingkan dengan MPL. PK dan KPM siswa pada kelompok MPK lebih tinggi dibandingkan kelompok MPL. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan PK dan KPM antara siswa pada seting GI dan seting STAD. Siswa dalam seting GI menunjukkan PK dan KPM lebih tinggi dibandingkan seting STAD. (4) Terdapat pengaruh interaktif model dan seting pembelajaran terhadap PK dan KPM. MPK cenderung lebih berinteraksi dengan seting GI dalam pencapaian PK dan KPM. (5) Teori pengembangan PK dan KPM dibangun berdasarkan sinergi antara teori conceptual change model dan group investigation.

Kata-kata kunci: model perubahan konseptual, investigasi kelompok, pemahaman konsep, dan kemampuan pemecahan masalah


DOWNLOAD PDF




Read On 2 comments

METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Saturday, January 31, 2009
Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) yang semakin pesat. Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan proses pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peningkatan kompetensi guru merupakan tanggung jawab moral bagi para guru di sekolah. Peningkatan kompetensi guru mencakup empat jenis, yaitu (1) kompetensi pedagogi (2) kompetensi profesional, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi kepribadian. Berdasarkan UURI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan UURI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, peningkatan kompetensi guru menjadi isu strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Bahkan menurut PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tersebut pada pasal 31 ditegaskan, bahwa selain kualifikasi, guru sebagai tenaga pendidik juga dituntut untuk memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkannya.


DOWNLOAD PDF




Read On 1 comments

Recent Post

Recent Comment